Jadi Messi yang Disebut-Sebut
Bagi sebagian, kemenangan Barcelona sudah bukan berita lagi. Sudah terlalu biasa. Sebaliknya, jika Barcelona kalah, itu Justru memancing rasa penasaran.Makanya, dua kekalahan beruntun yang dialami Barcelona, sudah cukup untuk mengundang diskusi menarik. Apa yang sedang terjadi dalam pasukan Gerrardo Martino?
Terakhir, Barcelona tumbang dua kali berturut-turut, yaitu ketika disungkurkan Real Madrid saat kedua tim bertemu di semifinal Copa del Rey, Februari dan Maret 2013, (1-3, 1-2). Sebelum itu, April 2012, Barca juga mengalami dua kali kekalahan beruntun. Dari Chelsea (0-1) dan Real Madrid (1-2).
Kekalahan pertama Barca, kali ini diawali di kandang Ajax Amsterdam, di Liga Champions, 27 November. Blaugrana dipukul mundur 2-1. Kemudian yang terbaru, yaitu di ajang La Liga. Athletico Bilbao melalui aksi Muniain pada menit 70, memaksa Barca pulang tanpa membawa sebiji pun poin.
Kegagalan di pekan 15 itu nyaris membuat Barca harus turun takhta, karena di sisi lain, Atletico Madrid, di posisi runner-up, menambah tiga poin saat bertandang ke markas Elche, sehingga Barca dan Atletico Madrid punya poin sama, 40. Soalnya, produktivitas gol Barca masih unggul. Barca pun kini hanya berjarak tiga poin dari Real Madrid di posisi tiga.
Lionel Messi absen dalam dua pertandingan tersebut. Sejumlah media di Eropa, kemudian mengait-ngaitkan ketidakhadiran Messi di lini depan Barcelona, sebagai salah satu faktor penting, minusnya, produktivitas Barca yang berakhir kekalahan.
Barcelona punya ketergantungan yang besar terhadap Messi? Anggapan itu debatable. Yang jelas, kehilangan Messi, memang sebuah kerugian. Itu tak bisa dipungkiri.
Musim ini di La Liga, Messi merupakan kolektor gol terbanyak di tim, yaitu delapan gol. Tapi dia tidak sendiri, Alexis Sanchez juga punya torehan yang sama. Pedro, hanya satu gol di belakang Messi dan Sanchez.
Messi terakhir tampil saat menghadapi Real Betis. Tapi, kemenangan 4-1, di kandang lawan, itu tanpa gol Messi. Selanjutnya, Barca menjamu Granada, dan menang besar 4-0. Kali ini Messi benar-benar tak bermain.
Di La Liga, Messi terakhir mencetak gol saat menghadapi Almeria, pada pekan ketujuh. Di pertandingan berikut, ia absen karena cedera hamstring. Setelah itu, produktivitasnya kering.
Dalam lima pertandingan, sebelum ia kembali cedera dan absen saat menghadapi Granada pada pekan 14, Messi tak punya gol. Hanya satu assist yang ia sumbang, ketika Barca mengalahkan Celta de Vigo 3-0, pada pekan ke-11.Padahal, sebelum cedera hamstring, dari enam pertandingan yang ia mainkan, hanya sekali ia gagal mencetak gol, ketika melawan Rayo Valecano, tapi kontribusinya tetap penting, satu assist ia sumbang.
“Untuk tim kami ini sangat menyedihkan karena Messi adalah fondasi utama kami. Kami menyadari kapan saja dia bisa membuat pertandingan menjadi milik kami. Saya berharap Messi bisa kembali secepat mungkin, jadi dia bisa kembali membantu kami,” kata Neymar soal cedera Messi, Jumat pekan lalu.
Para pemain dan pelatih memang tak menyangkal arti penting seorang Messi. Tapi, untuk mengatakan, Barcelona bergantung pada Messi, hanya karena dua kali kekalahan beruntun dialami saat sang mega bintang itu absen, rasanya, sedikit berlebihan. Karena, Barca pun mengantongi satu kemenangan, sebelumnya, tanpa penyerang Argentina itu. Artinya, meski merujuk persentase, pun masih terlalu pagi. Kebetulan saja, dua kekalahan beruntun itu datang ketika Messi absen.
Lagi-lagi ini sepakbola. Kalah dan menang dari tim “bawah” sebenarnya bukan hal yang aneh, bahkan untuk tim sekelas Barcelona. Hanya memang, ketidakhadiran Messi, menggoda siapapun untuk mengait-ngaitkannya dengan dua kekalahan beruntun Barca.
Apalagi yang menarik, untuk dijadikan bahan pembicaraan jika membicarakan Barca saat ini, selain “Messi dependent”, meski faktor lain, seperti gaya permainan, seperti kata mantan pelatih Barca Johan Cruyff, termasuk faktor keberuntungan, layak dicurigai sebagai persoalan yang mengakibatkan kegagalan Barca di dua laga terakhir.
sumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar